#1 Mos Dimulai
Hari itu dimulai
dari lengkingan peluit seorang lelaki berperawakan tinggi dan besar. Dia
terlihat sangat sibuk bahkan tidak mempunyai sedikitpun waktu untuk menjawab
panggilan temannya. “Kepada seluruh peserta MOS, segera berbaris rapi di
lapangan basket!” perintahnya lewat TOA yang menggantung di lengan kanannnya.
Oh iya, kenalkan, namaku Chisela Misery. Just call me Chisel! Saat ini, aku
adalah salah satu calon siswa baru di sebuah sekolah yang berpredikat unggulan,
yaitu SMA NEOCLASSICAL! Rasanya itu seneng banget bisa lulus tes di sekolah
ini! Ada sedikit rasa bangga sih bisa lolos diantara sekian ribu orang yang
mencoba masuk juga. Hehehe… Sekarang, aku sedang mengikuti kegiatan wajib yang
dilaksanakan hampir di seluruh sekolah. Ya, masa orientasi siswa atau yang
lebih dikenal dengan sebutan MOS! Terkadang, MOS itu menjadi momok yang
mengerikan bagi para siswa baru. Apa tidak? Banyak kejadian dalam bahasa
sinetronnya “senior menganiaya juniornya” >_< Oh noooooo!!!!!! Semoga,
tidak dengan MOS yang kujalani tahun ini :>
“Hei! Mengapa
melamun? Cepat menyusul ke barisan sebelum saya menarikmu segera!” aku yang
tanpa sadar sedang imagine, hampir mengalami “jantung copot” gara-gara pekikan
itu! “Ya Tuhan! Untung enggak dihukum! Ngapain juga sih pake acara ngayal,
Shel!” aku memarahi diriku sendiri. Tanpa ba-bi-bu-be-bo.. Aku segera ngacir
berbaris tanpa menoleh sedikitpun. Alhasil, gedebugdungces! Tanpa sadar aku
menabrak seseorang di depanku. Dari atas, sebuah buku lumayan tebal bersiap
menerjang kepalaku. Aku sudah pasrah, yang dari tadi sudah apes. “Mmm..
mmaaaaff. Saya tidak sengaja.” Ucapku terbata-bata seolah sedang menghadapi
seorang guru sejarah waktu masih SMP yang berkumis tebal. Namanya Mr. Boris!
“It’s okay, lain kali hati-hati. Peserta MOS ya? Ku rasa sebaiknya segera
berbaris sebelum Bryan menghukummu.” Kata-kata itu seolah memperingatiku namun
entah mengapa sangat lembut. Bahkan dia tidak marah. Jelas-jelas aku yang
salah. Dengan menunduk sambil berlari kecil kuucapkan terimakasih pada orang
itu tanpa melihat wajahnya siapa dia.
“Hei, elooooooo!!!
Mau ke manaa???” Tanya seorang senior dengan menatapku sangat garang! Cesssss….
Kok tiba-tiba lemes banget ya ni badan? :< “Tau gak? Elo itu telat hampir 10
menit! Dan jelas, itu bukan perilaku disiplin!” Bentaknya kembali membuatku
kembali menciut seperti es yang dikasih formalin! “Bryan! Udah lah! Bahasa kamu
itu juga bukan menunjukkan sikap yang baik. Pakai ela-elo!” peringat teman
disebelahnya. “OOhh, ternyata ini yang namanya Bryan. Galak banget ni orang!”
kesalku dalam hati. “Loh, kamu juga peserta MOS ya? Kok telat sih?” Tanya
temannya Bryan yang bernama Nicky. “Maaf, kak. Tadi, aku …..” belum lagi aku
selesai bicara, sudah dipotong sama Bryan! “Ahh, udah ah! Biar hemat waktu,
pompa 10 kali! Cepet!” Nah kan! Feeling aku benar! Pagi-pagi udah dapat sarapan
lagi! “Kalau sudah selesai, cepat cari barisan kamu! Sebentar lagi ada
pengarahan dari ketua panitia. Kalau sampai ketauan sama itu ketua ada yang
telat, abis dah gue!” keluh Bryan seperti menyalahkanku.
Hari ini ada
pembagian kelompok yang dipandu oleh ketua panitia acara. Kebetulan, aku masuk
ke dalam kelompok yang bernama “Angle’s Wings”. Setelah diberi kesempatan untuk
saling berkenalan, aku ketemu sama orang yang paling nyebelin se-jagad raya!
Cewek yang satu ini dilihat dari wajahnya kemayu-kemayu gimana gitu.. Cuma,
jika diteusuri lebih dalam lagi, orangnya super duper j-u-t-e-k! Bayangin aja,
betapa malunya aku ketika menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan nya, tapi
malah dikacangin! Rasanya itu, pengen lari ke toilet, cuci muka, langsung
tidur! *abaikan Namanya, Flo Caroline.
Okay, kembali ke
topik sebelumnya. Hari ini juga kita banyak menghabiskan waktu di ruangan.
Paling-paling ada pengenalan seluk-beluk sekolah dari para guru. Sebelum itu,
ada acara perkenalan para panitia acara. Yang kuingat, si ketua panitia,
namanya Mark Patrick Feehily. Menurutku dia unyu, ganteng, charming, bla..
bla.. dan blaa…. lanjut! Terus ada yang
namanya, oh iya! Si galak, Bryan McFadden -_- dan si bijak Nicholas Byrne. Itu
doang, abisnya Cuma mereka bertiga dari sekian banyak panitia yang paling
ganteng! Kegiatan ini dilaksanakan hanya 1 hari. Jadi, paginya pembukaan
sorenya penutupan. Dari jauh, terlihat sosok bayangan. Bukan jin! Melainkan
Bryan si muka galak! Takut kenapa-kenapa, let’s ngaciiiirrr!!
***
“Lega ya, udah
selesai MOS! Jadi enggak kepikiran yang tidak-tidak lagi.” Sahut sahabatku yang
bernama Nicole Rose. Jangan salah loh! Kami memang baru bersahabatan, gara-gara
Nicole nolongin aku ketika aku nyaris terpeleset di koridor kelas yang sedang
dipel penjaga sekolah! Kalau tidak ada dia, mungkin setiap hari aku bakalan
nutupin muka pakai sapu tangan biar pada tidak mengenaliku lagi! “Iya ya,
beruntung tidak ada yang jail-jail, kecuali…………” timpalku menggantung membuat
Nicole penasaran. “Kecuali apa????” “Kecuali, si Bryan McFadden itu! Senior sok
ganteng dan sok unyu! Padahal masih banyak cowok yang lebih charming dari dia!”
ucapku sedikit merasa jijik jika mengingat nama Bryan. Nicole hanya tertawa kecil sambil menggodaku,
“Awas loh! Siapa tau kamu kecantol sama dia! Wkwkwk..” Lahhh, ni orang juga
nyebelin ya! Aku hanya menggembungkan pipi sambil memanyunkan bibir, mirip
Donald Bebek!
“Pulang sama siapa,
Shel?” Tanya Nicole padaku. “Sepertinya pulang bareng Pak Kevin. Supir aku.
Kamu?” Tanya ku kembali. “Sama.. eh, aku udah dijemput sama mom! Sorry ya Shel,
aku duluan. Atau kamu mau bareng aku aja, gimana?” Nicole menawarkan. “Tidak
usah, nanti kasihan pak Kevin. Kamu duluan aja.” Sebenarnya sih aku mau aja
pulang sama dia. Cuma, nanti pak Kevin gimana? “Baiklah, aku pulang duluan ya.
Bye…… see you tomorrow, Chisel Misery!” Nicole melambaikan tangannya sambil
tersenyum manis. Aku membalas lambaian tangan Nicole sambil tersenyum tipis.
Sambil menunggu
pak Kevin, aku mencari tempat duduk. Tidak jauh dari gerbang sekolah, terlihat
sebuah halte bus yang memang dipersiapkan untuk para siswa. Iseng-iseng, kuperiksa isi
tas dan ternyata menemukan sebuah novel yang belum selesai kubaca. Judulnya “17
Days in Ireland”. “Wah, kebetulan dari pada bete nungguin pak supir, mending
selesain baca novel nih!” girangku dalam hati. “Hei, enggak pulang?” kejut
seseorang dari arah samping. “Ohh, kamu! Yang tadi pagi nabarak aku kan?”
apaaa?? Nabrak??? Ya Tuhaaan, kenapa yang itu harus dibahas lagi?? “Ha.. apa?
Nabrak?” tanyaku seperti orang idiot yang habis nyium tembok! “Iya.” Jawab
orang itu sambil tersenyum. Nyesss banget ngeliat senyumnya. Tiba-tiba,
Handphone ku bergetar. Sebuah pesan masuk dari daddy Kian. “Hallo, dear. Maaf
menunggu lama ya di sekolah baru kamu. Tadi daddy baru dapat kabar, bahwa pak Kevin masuk rumah sakit gara-gara
penyakit diabet nya kambuh lagi. Jadi, kamu bareng aja ya sama teman yang lain?
Dad gak bisa jemput kamu, kerjaan numpuk di kantor. Mommy kamu sibuk ngurusin
si Koa. Once again, daddy minta maaf ya sayang.” Apa? Jadi, ceritanya aku
pulang nebeng? Atau jalan kaki? God!!! “Heh, ada apa? Kok wajah kamu cemas
sekali?” Tanya orang itu kembali. “ehh, ini, supirku masuk rumah sakit dan dad
sibuk kerja, jadi aku pulaanggg…” aku mencoba tegar. “Oh, bareng aku aja!
Kebetulan aku bawa mobil, so we can go home together!” ucap orang itu
menawarkan. “Serius?” “Seratusrius! Ayo buruan, nanti keburu malam.” Catatan
sejarah hidupku pertama kali masuk SMA! Diantarin sama orang misterius yang
belum kuketahui identitasnya namun dapat meyakinkan hatiku! Ciri-cirinya, dia
handsome banget, manis, charminglah. “Ayo, masuklah. Silahkan.” Ucapnya ramah.
Tanpa disadari, tanganku gemetaran ketika hendak membuka pintu mobil.
Tanda-tanda apa ini??
***
Nah, penasarankan? Siapa sih orang yang nganterin Chisel
itu? Kok, ramah banget ya? Padahal gak kenal. Terus, kenapa si Chisel
gemeteran? Mau tau kelanjutannya, ikutin aja ya part2 nya ;) segera
menyusuuuuul!
Thanks before, Bella J
kereen dhe
BalasHapusthanks ya kak :) sarannya juga dong :D
BalasHapuskeren kk,, tp gede'in dikit dong tulisannya,, soalnya aku pake kacamata,, sedikit ngga kelihatan
BalasHapusoke jeng, :) sippp
Hapusjeng, udah jelas? soalnya kalau terlalu besar kurang bagus
Hapusoke kk,, sip sip makasihhh uda jelas nih,,
Hapus